Laman

Kamis, 22 November 2012

Cara Sehat Menjemur Piyikan


Musim hujan merpakan musim sering ditakuti oleh mania andhokan tanah air. Pasalnya, banyak pembalap terjangkit “aratan” (penyakit yang sulit untuk disembuhkan, berakhir dengan kamatian) terutama bagi piyikan yang usianya belum ada sebulan. Juga, belum mampu menghadang penyakit yang menjangkitinya.

Oleh karenanya lebih baik mencegah daripada mengobati. Adapun cara yang mudah dan tidak rumit seperti apa yang dibayangkan. Pertama, kandang dan bekupon terlebih dahlu dibersihkan sehingga benar-benar bersih dari tinja atau bentuk kotoran lainnya. Sebab, pada tinja ini terdapat multi penyakit, sehingga mudah menjangkit pada pembalap yang usianya dini. Dan piyikan atau pembalap bisa lebih berada di dalam kandang.
Kedua, merpati piyikan setiap pegi dikeluarkan dari kandang dengan petarangannya, guna dijemur diterik sinar matahari. Minimal per harinya 30 menit atau 1 jam. Sekitar pukul 07.00 sampai pukul 10.00. jika lewat pukul 10.00 jangan, sebab terik sinar matahari yang menyinari sudah lain. Ditakutkan, piyikan akan kepanasan dan terjadi dehidrasi.
Selain itu, bakteri  atau virus yang ada di sekitar tidak bisa tumbuh atau menularkan ke pembalap karena terkena sinar matahari.
Ketiga, jika piyikan sudah besar, dalam penjemuran sudah lain. Dengan menggunakan sangkar besar, piyikan lebih leluasa terbang disekitar sangkar. Minimal tidak tertekan dan bisa menggerakan tubuhnya. Hal ini tetap dilakukan setiap hari.
Setiap empat hari sekali, sebaiknya dilakukan pemandian dengan menekan bulu dan diharapkan kutu keluar dari bulu tersebut. Selanjutnya, piyikan dijemur kembali. Entah konsisinya kering, kembali piyikan dimasukkan dalam bekupon atau ditempatkan dalam kandang macam bergabung dangan piyikan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar